Printer FDM (Fused Deposisioning Modeling)
Printer yang satu ini adalah salah satu jenis printer 3D yang paling banyak digunakan di Indonesia,
Printer ini bekerja dengan cara melelehkan bahan thermoplastik dalam bentuk filament (jenis thermoplastik bermacam-macam nanti akan dibahas juga) untuk kemudian dijatuhkan perlapisan tipis dan membentuk sebuah model yang diinginkan.
FDM merupakan tipe yang paling hemat biaya, ramah lingkungan, dan waktu cetaknya relatif cepat. Kekurangannya yaitu permukaan hasilnya agak kasar dan kurang kuat karena terbuat dari plastik.
Cara Kerja Printer FDM / FFF
- Plastik Filament dimasukkan ke dalam printer, ketika Nozzle telah mencapai suhu yang diinginkan, Filament diumpan kedalam Nozzle yang sudah panas tersebut. Filament akan meleleh dari ujung Nozzle.
- Nozzle ditempatkan pada 3Axis di mana Nozzle dapat bergerak secara bebas dari X, Y, Z, dan Nozzle menumpukkan Filament lapis demi lapis sehingga membentuk sebuah objek. Terkadang pengerasan material dapat dipengaruhi oleh kipas pendingin (Cooling Fan) yang ada di dekat Nozzle.
- Sebelum Proses Cetak dimulai, Nozzle bergerak membuat kotak atau jalur penanda di sekeliling objek yang akan di cetak. Setelah penanda dibuat maka Nozzle bergerak kearah di mana objek akan dicetak, dan membuat gerakan sesuai objek secara terus menerus sehingga terbentuk objek yang diinginkan.
Material yang biasa digunakan pada 3D Printer FDM
Salah satu keunggulan utama pada 3D Printer FDM adalah banyaknya bahan yang tersedia. Bahan dasar dapat ditemukan pada produsen plastik pada umumnya (seperti PLA dan ABS) hingga bahan plastik lainnya (seperti PA, TPU, dan PETG).